Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kata Seru: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, Fungsi, Contoh Kalimat

 Pernah mendengar mengenai kata seru? Kata seru termasuk kata tugas, loh. Kata seru atau interjeksi ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Seperti kata tugas lain, kata seru memiliki beberapa jenis. Agar lebih memahami materi interjeksi ini, artikel ini akan membahas mengenai pengertian, ciri-ciri, arti, fungsi, jenis dan contoh kalimat kata seru.

Kata Seru

Pengertian kata seru, ciri-ciri kata seru, Jenis kata seru, Fungsi kata seru, Contoh Kalimat kata seru

Pengertian Kata Seru

Interjeksi atau kata seru adalah suatu jenis kata tugas yang berfungsi mengungkapkan isi hati/perasaan seseorang. Kata ini biasa berupa kata tunggal/frasa yang bertujuan menunjukkan emosi, ini juga digunakan untuk memperkuat ekspresi yang ingin diungkapkan. Ekspresi yang ditunjukkan seperti rasa marah, senang, sedih, heran, kagum, terkejut, dan sebagainya.

Interjeksi ini digunakan dalam bahasa lisan sehari-hari dan juga pada tulisan. Penulisan kata seru diletakkan pada awal kalimat, setelah itu diikuti dengan tanda koma (,). Ketika mengungkapkan interjeksi, seseorang haruslah memperhatikan intonasi. Beberapa interjeksi merupakan asli indonesia namun ada juga serapan dari bahasa asing seperti halo, alhamdulilah.

Fungsi Kata Seru

Setelah mengetahui pengertian interjeksi tentu saja sudah terbayang apa fungsi dari kata seru itu. Berikut fungsi interjeksi:
  • Mengungkapkan emosi
  • Mengungkapkan rasa syukur
  • Menyatakan rasa kagum

Ciri-ciri Kata Seru

Adapun ciri-ciri interjeksi sebagai berikut:
  • Mempunyai intonasi yang mengungkapkan isi hati/perasaan seseorang
  • Ditempatkan pada awal kalimat
  • Umumnya terdiri satu kata

Jenis dan Contoh Kalimat Kata Seru

Interjeksi atau kata seru ini memiliki beberapa jenis yaitu:

A. Berdasarkan Bentuknya

  • Interjeksi asli = ah, wow, hey, oh, duh
Contoh: Wow, bajumu indah sekali!
  • Interjeksi biasa = aduh, idih, astaga, ayo, masa
Contoh: Aduh, kau ini sama sekal tidak paham!
  • Interjeksi gabungan = masa sih, tidak mungkin, yang benar
Contoh: Masa sih, yang aku tau dia orangnya baik.
  • Interjeksi ungkapan = astaghfirullah, puji Tuhan, alhamdulillah, syukurlah
Contoh: Syukurlah, kau dan dia sudah berbaikan.
  • Interjeksi tiruan bunyi = dor, plak, bum, kring, brak
Contoh: Dor, pistolnya mengenai kepala orang itu.

B. Berdasarkan Fungsinya

1. Mengungkapkan kejijikan (bah, cis, idih, cih, ih)

Contoh:
Ih, dasar bau!
Idih, tak sudi aku jadi temanmu!
Cih, bajunya kusam sekali!
Bah, jelek kali pakaianmu!


2. Mengungkapkan kekesalan (sial, brengsek, sialan, keparat, celaka)

Contoh:
Brengsek, ternyata dia adalah buaya!
Sialan, aku tertipu dengan gombalannya!
Keparat, rupanya dia yang telah mencuri uangku!
Celaka, aku bisa kena marah Ibuku!

3. Mengungkapkan kekaguman atau kepuasan (asyik, aduhai, , waw, amboi, wah)

Contoh:
Asyik, kita akan berlibur!
Aduhai, betapa cantiknya aku!
Amboi, enak sekali makanan ini!
Wah, pakaianmu sungguh indah!

4. Mengungkapkan kesyukuran (syukurlah, alhamdulillah, untung)

Contoh:
Syukurlah, Nak kau baik-baik saja.
Alhamdulillah, kita masih bisa berkumpul tahun ini.
Untung, aku tidak mencampuri urusanmu.
Untung, aku cepat-cepat berteduh.

5. Mengungkapkan harapan (Insyaallah, mudah-mudahan, moga-moga, semoga)

Contoh:
Insyaallah, Allah akan memberikan apa yang kau inginkan.
Mudah-mudahan, kita tetap bersama selamanya.
Moga-moga, apa yang kau inginkan terkabulkan.

6. Mengungkapkan keheranan (aduh, eh, oh, aih)

Contoh:
Aduh, aku jadi heran dengan sikapmu!
Eh, kukira kau tak jadi makan.
Oh itu, aku juga tidak tahu kalau dia pelakunya.
Aih, aneh sekali gaya berpakaianmu!

7. Mengungkapkan kekagetan (astaga, alamak, gila)

Contoh:
Astaga, aku sampai kaget gara-gara kau!
Alamak, enak sekali kau itu!
Gila, berani sekali dia pada guru!
Astaga, mahal sekali harganya!

8. Mengungkapkan ajakan (ayo, yuk, mari)

Contoh:
Ayo, kita pergi sekarang juga!
Yuk, kita jaga lingkungan kita!
Mari, kita membuang sampah di tempatnya!
Ayo, kita berkencan saja!

9. Mengungkapkan panggilan (hai, halo, hei)

Contoh:
Hai, lama tak menyapa!
Halo, apa kabar?
Hei, sombong sekali dia!


10. Mengungkapkan simpulan (nah)

Contoh:
Nah, karena itulah aku memilih menikah.
Nah, itu tadi adalah anakku.
Nah, itulah sebabnya aku membencinya.

Demikian pembahasan mengenai Kata Seru: Pengertian, ciri-ciri, Jenis, Fungsi, Contoh Kalimat. Belum paham? Tanyakan dalam komentar.

Posting Komentar untuk "Kata Seru: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, Fungsi, Contoh Kalimat"